Terima Kasih Telah Berkunjung............. Mohon Maaf Bila Hasilnya Tidak Bisa Memuaskan Anda, bila ada saran dan kritik mohon di sampaikan melalui Comen setiap posting saya, skali lagi saya ucapkan trimakasih :)

Thursday 8 November 2007

Kerja Tahun/Merdang Merdem

Merdang Merdem atau Kerja
Tahun adalah sebuah perayaan suku
Karo di Kabupaten Karo. Konon
merdang merdem tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang biasanya dilaksanakan setelah acara
menanam padi di sawah selesai. Perayaan tersebut merupakan bagian
dari ucapan syukur kepada sang Pencipta karena kegiatan menanam
padi telah selesai. Teriring doa agar tanaman padi tersebut
diberkati sehingga bebas dari hama dan
menghasilkan panen yang berlimpah. Momen yang melibatkan seluruh
warga kampung tersebut biasanya juga
dimanfaatkan muda-mudi sebagai ajang mencari jodoh. Setiap acara
merdang merdem biasanya dimeriahkan dengan gendang guro-guro aron yaitu acara
tari tradisional Karo yang
melibatkan pasangan muda-mudi. Setiap kecamatan di Tanah Karo
merayakan merdang merdem pada bulan yang berbeda. Kecamatan Munte merayakan merdang merdem
pada hari ke-26 beraspati medem kalender Karo yang biasanya jatuh di bulan
juli.

Konon, pesta sekampung tersebut sebegitu meriahnya sehingga lama
perayaannya sampai enam hari dimana setiap hari mempunyai makna yang berbeda.

* Hari pertama, cikor-kor.
Hari tersebut merupakan bagian awal dari persiapan menyambut
merdang merdem yang ditandai dengan kegiatan mencari
kor-kor, sejenis serangga yang biasanya ada di dalam
tanah. Umumnya lokasinya di bawah pepohonan. Pada hari itu semua
penduduk pergi ke ladang untuk mencari
kor-kor untuk dijadikan lauk makanan pada hari itu.

* Hari kedua, cikurung.
Seperti halnya pada hari pertama hari kedua ditandai dengan
kegiatan mencari kurung di ladang atau sawah.
Kurung adalah binatang yang hidup di tanah basah atau
sawah, biasa dijadikan lauk oleh masyarakat Karo.

* Hari ketiga, ndurung.
Hari ketiga ditandai dengan kegiatan mencari nurung,
sebutan untuk ikan, di sawah atau sungai. Pada hari itu penduduk
satu kampung makan dengan lauk ikan. Ikan yang ditangkap biasanya
nurung mas, lele yang biasa disebut sebakut,
kaperas, belut.

* Hari keempat, mantem atau motong.
Hari tersebut adalah sehari menjelang hari perayaan puncak.
Pada hari itu penduduk kampung memotong lembu, kerbau, dan babi
untuk dijadikan lauk.

* Hari kelima, matana.
Matana artinya hari puncak perayaan. Pada hari itu
semua penduduk saling mengunjungi kerabatnya. Setiap kali
berkunjung semua menu yang sudah dikumpulkan semenjak hari
cikor-kor, cikurung, ndurung, dan
mantem dihidangkan. Pada saat tersebut semua penduduk
bergembira. Panen sudah berjalan dengan baik dan kegiatan menanam
padi juga telah selesai dilaksanakan. Pusat perayaan biasanya di
alun-alun atau biasa disebut los, semacam balai tempat perayaan
pesta. Acara disitu dimeriahkan dengan gendang guro-guro aron
dimana muda-mudi yang sudah dihias dengan pakaian adat melakukan
tari tradisional. Perayaan tidak hanya dirayakan oleh penduduk
kampung tetapi juga kerabat dari luar kampung ikut diundang
menambah suasana semakin semarak. Pada hari itu pekerjaan paling
berat adalah makan. Karena setiap kali berkunjung ke rumah kerabat
aturannya wajib makan.

* Hari keenam, nimpa.
Hari itu ditandai dengan kegiatan membuat cimpa,
makanan khas Karo, biasa disebut lepat. Cimpa bahan
dasarnya adalah tepung terigu, gula merah, dan kelapa parut.
Cimpa tesebut biasanya selain untuk hidangan tambahan
setelah makan. Tidak lengkap rasanya merdang merdem tanpa kehadiran
cimpa. Untuk kecamatan lain di Tanah Karo kegiatan
nimpa diganti dengan ngerires yaitu acara membuat
rires yang dalam bahasa indonesia disebut lemang.
Cimpa atau lemang daya tahannya cukup lama, masih baik
untuk dimakan meski sudah dua hari lamanya. Oleh karena itu
cimpa atau rires cocok untuk dijadikan oleh-oleh
bagi tamu ketika pulang.

* Hari ketujuh, rebu.
Hari tersebut merupakan hari terakhir dari serangkaian pesta
enam hari sebelumnya. Pada hari tersebut tidak ada kegiatan yang
dilakukan. Tamu-tamu sudah kembali ke tempat asalnya. Semua
penduduk berdiam di rumah. Acara kunjung-mengunjungi telah selesai.
Pergi ke sawah atau ladang juga dilarang pada hari itu. Seperti
halnya arti rebu itu sendiri yang artinya tidak saling
menegur, hari itu adalah hari penenangan diri setelah selama enam
hari berpesta. Beragam kesan tinggal melekat dalam hati
masing-masing penduduk kampung. Hari besok telah menanti untuk
kembali melakukan aktifitas sebagaimana hari-hari biasanya.

Orang Karo mempunyai nama - nama tangal hari dan bulan serta pembagian waktu, demikian juga nama - nama dari arah mata angin Satu tahun dihitung 12 bulan, dan 1 bulan dihitung 30 hari Adapun nama - nama bulan dan binatang atau benda apa yang bersamaan dengan bulan bersangkutan adalah sebagai berikut:

<> Bulan Sipaka sada merupakan bulan kambing
<> Bulan Sipaka dua merupakan bulan lampu
<> Bulan Sipaka telu merupakan bulan gaya cacing
<> Bulan Sipaka empat merupakan bulan katak
<> Bulan Sipaka lima merupakan bulan arimo harimau
<> Bulan Sipaka enem merupakan bulan kuliki elang
<> Bulan Sipaka Pitu merupakan bulan kayu
<> Bulan Sipaka waluh merupakan bulan tambak kolam
<> Bulan Sipaka siwah merupakan bulan gayo kepiting
<> Bulan Sipaka sepuluh merupakan bulan belobat baluat atau balobat Alat Music Tiup
<> Bulan Sipaka sepuluh sada merupakan bulan batu
<> Bulan Sipaka sepuluh dua merupakan bulan nurung ikan

Nama-nama hari pada suku Karo apabila diperhatikan banyak miripnya dengan kata-kata Sansekerta. Setiap hari dari tanggal itu mempunyai makna atau pengerian tertentu. Oleh karena itu apabila seseorang hendak merencanakan sesuatu, misalnya keberangkatan ke tempat jauh, berperang ke medan laga, memasuki rumah baru dan berbagai kegiatan lainnya. selalu dilihat harinya yang dianggap paling cocok. Disinilah besarnya peranan "guru sibeloh niktik wari" (dukun/orang tua yang pintar melihat hari dan bulan yang baik dan serasi), yang dengan perhitungannya secara seksama, ia menyarankan agar suatu acara yang direncanakan dilakukan pada hari X.

Adapun nama yang 30 dalam satu bulan adalah sebagai berikut :

1. ADITIA adalah hari/wari medalit, mehuli mena, ngumbung, arih-arih (runggu)
2. SUMA adalah hari/wari sidua nahe, manusia ras manuk, wari kurang mehuli, ngkuruk lubang lamehuli, mehuli erburu, niding, ngkawil, njala.
3. NGGARA adalah hari/wari merawa/merampek, mehuli erperang, ngulak, buang sial, erbahan Tambar, erburu, ngerabi, ndapeti mehuli, sinidapeti latahan.
4. BUDAHA adalah hari/wari si empat nahe, wari Page, simehuli nuan-nuan, nama page ku keben, mena merdang tah nuan, kerja-kerja pe mehuli.
5. BERAS PATI adalah hari/wari medalit, wari mehuli erbahan kerja-kerja, majek rumah, mengket rumah, mulai erbinaga, ngelamar dahin, ula pesimbak sora.
6. CUKRA ENEM adalah malam/berngi hari/wari pembukui, wari salang sai, mehuli berkat erlajang, berkat ngepar lawit, ngelamar dahin, ngadap man simbelin, mulai erbinaga. Kerja-kerja nereh-empo, erkata gendang, ngumbung, mena ku juma, nungkuni ate ngena.
7. BELAH NAIK adalah hari/wari pengguntur, wari Raja, adil berkat usur jumpa teman, nangkih, ngelamar dahin, mukul, ngaleng tendi, erpangir enggo seh sura-sura, kerina kerja-kerja simehuli Banci erkata gendang.
8. ADITIA NAIK adalah hari/wari mehuli, kerina kerja-kerja mehuli saja, runggu, erkata gendang, erpangir kulau, erdemu bayu, mengket rumah, purpursage, mulai muka erbinaga/kede, maba nangkih, nukur barang upah tendi.
9. SUMANA SIWAH adalah hari/wari kurang ulina, metenget erkai pe, simehuli erburu, nogeng-nogeng ku darat tah ku lau.
10. NGGARA SEPULUH adalah hari/wari melas, metenget ranan, ula pesimbak sora, awas api, simehuli erbahan tambar, erperang, ngulak, menaken dahin, buang sial, mengket rumah, nereh-empo, erkata gendang, wari merawa. nampeken tulan-tulan.
11. BUDAHA NGADEP adalah hari/wari salang sai, wari mehuli, kerina kerja-kerja mehuli, runggu, ndahi kalimbubu, nereh-empo, muka usaha, ngelamar pendahin, kerja erkata gendang.
12. BERAS PATI TANGKEP adalah hari/wari simehuli, mehuli njumpai simbelin/sierpangkat, ngelamar pendahin, perumah-rumahken, erpangir rimo, kerja-kerja mindo rejeki, nereh-empo, ersembah man Dibata.
13. CUKERA DUDU (LAU) adalah hari/wari mehuli, nereh-empo, nuan galuh lape-lape tendi, ngeluncang, ndahi orang tua/kalimbubu, mengket rumah, erpangir ku lau.
14. BELAH PURNAMA RAYA adalah hari/wari Raja, kerja-kerja mbelin, kerja kalak si erjabaten, erpangir ku lau/nguras, ngeluncang, guro-guro aron, nunggahken lau meciho, naruhken anak ku kalimbubu.
15. TULA adlah hari/wari sial, mekisat kalak kerja-kerja ibas wari si e, simehuli ngerabi, nuan tualah.
16. SUMA CEPIK adalah hari/wari la mehuli, adi lit urak bilangan man bahanen bulung-bulung simalem-Malem, simehuli: erburu, nogeng siding, ngkawil, njala.
17. NGGARA ENGGO TULA adalah hari/wari Mehuli buang sial, erbahan tambar, muro kengalen, erpangir selamsam.
18. BUDAHA GOK adalah hari/wari page mbuah, mulai mutik, mere page, mena nuan, nama page ku keben, mulai muat page i keben, ngerik, numbun page, wari kurang ulina.
19. BERAS PATI adalah hari/wari untuk Menaken rabin, nabah kayu rumah, ngkawil, erbahan sapo juma.
20. CUKRA SI 20 adalah hari/wari Mehuli erbahan tambar, mengket rumah, nampeken tulan-tulan erkata ghendang, mehuli berkat gawah, perumah-rumahken.
21. BELAH TURUN adalah hari/ wari untuk buang sial, ncibali siding, ngekawil, erburu, ngaci.
22. ADITIA TURUN adalah hari/wari erbahan tambar, erpangir kengalen, buang sial, erburu, ngkawil, ngulakken pinakit, turun ku lawit.
23. SUMANA mate adalah hari/wari mehuli erbahan togeng-togengen darat tah i lau, ncibali siding, erburu rubia-rubia.
24. NGGARA SIMBELIN adalah hari/wari mehuli erbahan tambar, erpangir buang sial/pinakit, ertoto man Dibata kerna si mehuli.
25. BUDAHA medem adalah hari/wari sinuan-nuan, nuan-nuan, kujuma, mere page, muti, muat page ku keben, ngerik, berkat erdalan.
26. BERAS PATI MEDEM adalah hari/wari si malem-malem, mere nakan man orang tua, ndahi kalimbubu, kerja nereh empo, erbahan tambar.
27. CUKRANA MATE adalah hari buang sial, erbahan tambar, erburu, engkawil, ngerabi.
28. MATE BULAN Ngulak adalah hari untuk buang sial, nubus semangat, erburu, ngkawil turun ku lawit.
29. DALAN BULAN adalah hari/wari kurang ulina, simehuli tupuk.
30. SAMI SARA adalah hari/wari nutup Kerja, numbuki aron, pupursage, ertoto man Dibata, man nini-nini, nendungi guru.

Saturday 27 October 2007

Pakaian Adat

PAKAIAN ADAT
Uis nipes

Untuk tudung, "maneh-maneh" (kado untuk perempuan), untuk mengganti pakaian orang tua (pihak perempuan) dan sebagai alas "pinggan pasu" (piring) pada saat memberikan mas kawin dalam upacara adat.
Uis julu

Untuk sarung, "maneh-maneh", untuk mengganti pakaian orang tua (untuk laki-laki) dan selimut.
Gatip gewang

Untuk menggendong bayi perempuan dan "abit" (sarung) laki-laki
Gatip jongkit

Untuk "gonje" (sarung) upacara adat bagi laki-laki dan selimut bagi "kalimbubu" (paman).
Gatip cukcak

Kegunaannya sama dengan gatip gewang, bedanya adalah gatip cukcak ini tidak pakai benang emas.
Uis pementing

Untuk ikat pinggang bagi laki-laki
Batu jala

Untuk tudung bagi anak gadis pada pesta "guro-guro aron". Boleh juga dipakai laki-laki, tapi harus 3 lapis, yaitu: uis batu jala, uis rambu-rambu dan uis kelam-kelam.
Uis arinteneng

Sebagai alas waktu menjalankan mas kawin dan alas piring tempat makan pada waktu "mukul" (acara makan pada saat memasuki pelaminan), untuk memanggil roh, untuk "lanam" (alas menjunjung kayu api waktu memasuki rumah baru), untuk "upah tendi" (upah roh), diberikan sebagai penggendong bayi dan alas bibit padi.
Uis kelam-kelam

Untuk tudung orang tua, untuk "morah-morah" (kado untuk laki-laki), dan boleh juga dipakai oleh laki-laki dalam upacara adat, tapi disertai batu jala dan rambu-rambu.
Uis cobar dibata

Untuk upacara kepercayaan, seperti "uis jinujung", "berlangir" dan "ngelandekken galuh".
Uis beka buluh

Untuk "bulang-bulang" diikatkan di kepala laki-laki pada upacara adat.
Uis gara

Untuk penggendong anak-anak, tudung untuk orang tua dan anak gadis.
Uis jujung-jujungen

Untuk melapisi bagian atas tudung bagi kaum wanita yang mengenakan tudung dalam upacara adat.

Sibayak / Raja

Raja (Sibayak) si lit i Taneh Karo mulana empat ngenca. Sibayak siempat ras piga-piga Raja Urungna ngikutken sitersinget piga-piga perbapan si enggo ndekah umurna bagepe si tersurat emekap:

1. Kerajaan Sibayak Lingga
Merga Sibayakna Karo-karo Sinulingga, inganna tading i Kuta Lingga. Kerajaan Sibayak Lingga eme simbelinna i Taneh Karo, lit 6 Urungna emekap:
- Urung XII Kuta ringan i Kabanjahe
- Urung si III Kuru ringan i Lingga
- Urung Naman ringan i Naman
- Urung Tiga Pancur ringan i Tiga Pancur
- Urung Teran ringan i Batukarang
- Urung Tiganderket ringan i Tiganderket

2. Kerajaan Sibayak Sarinembah
Merga Sibayakna Sembiring Meliala, inganna tading i Kuta Sarinembah, lit 4 Urungna, emekap:
- Urung XVII Kuta ringan i Sarinembah
- Urung Perbesi ringan i Perbesi
- Urung Juhar ringan i Juhar
- Urung Kutabangun ringan i Kutabangun

3. Kerajaan Sibayak Suka
Merga Sibayakna Ginting Suka, inganna tading i Kuta Suka, lit 4 Urungna emekap:
- Urung Suka ringan i Suka
- Urung Sukapiring ringan i Seberaya
- Urung Ajinembah ringan i Ajinembah
- Urung Tengging ringan i Tengging

4. Kerajaan Sibayak Barusjahe
Merga Sibayakna Karo-karo Barus, inganna tading i Kuta Barusjahe, lit 2 Urungna emekap:
- Urung si VII Kuta ringan i Barusjahe
- Urung si VI Kuta ringan i Sukanalu

Jenari tersinget maka ibas kejerangen Kutabuluh Simole lit ringan sekalak Raja. Raja e sinursur Raja ka eme si ringan i Kutamale, mergana Perangin-angin. Raja sitersinget e tuhu-tuhu mbelin kuasana janah ia me ikuten ras penungkunen rayat si tading ije. Ia ngenca iakuina rajana, emaka dungna ia enggo irajaken jadi Sibayak Kutabuluh.

5. Kerajaan Sibayak Kutabuluh
Merga Sibayakna Perangin-angin, inganna tading i Kutabuluh, lit 2 Urungna emekap:
- Urung Namohaji ringan i Kutabuluh
- Urung Liangmelas ringan i Kuta Marding-ding

Rakut SI Telu

Kalimbubu

Kalimbubu adalah kelompok pemberi dara dalam Masyarakat Karo, kalimbubu ini ada beberapa jenis, yaitu:

- kalimbubu tua/ kalimbubu bena-bena;
- kalimbubu simupus/kalimbubu dareh;
- kalimbubu kampah;
- kalimbubu simajek dalikan;
- kalimbubu siperdemui;
- kalimbubu sembuyak;
- kalimbubu taneh/kalimbubu sinajek lulang;
- puang kalimbubu (kalimbubu dari kalimbubu);
- puang ni puang (kalimbubu dari puang kalimbubu).



Mehamat Erkalimbubu


Kalimbubu ibas kalak Karo emekap si harus ihamati ras ikelengi. Adi kalak karo si dekah erdalan itengah kerangen ras kalimbubu la banci lang anak beru arah lebe, ertina adi lit musuh entah pe rubia-rubia si merawa entah pe duri entahpe bulung si megatel gelah anak beru kena leben, gelah selamat kalimbubu ibas bahaya nari. Bagepe adi erdalan pagi-pagi namuren denga dalan, anak beru nge arah lebe, gelah enggo keri namur e isapu anak beru segelah kalimbubu lanai namuren. Adi ngerana kalimbubu ibas sada runggun labo banci ia isimbaki. "Bagi page ibas lebeng pe ikurkuri gelah lit man nakan turang" Bagem kuan-kuan kalak Karo ncidahken kekelengen anak beru nandangi kalimbubu.

Senina

Senina adalah kelompok yang semarga dalam Masyarakat Karo, senina ini ada beberapa jenis, yaitu:

- sembuyak;
- senina siparibanen;
- senina sipemeren;
- senina sipengalon;
- senina sicimbangen.


Metenget Ersenina

Senina eme si rusur teman runggu. Adi kalak Karo si dekah Senina Sada Utang Sada Ido nina. Utang seninanta banci nge itunggu kalak man banta, bagepe ido seninanta tek ka nge kalak kita ngalokenca. Metenget ersenina perlu kal ijaga gelah ula sempat retak, rubat. Teman meriah enterem nge, tapi teman tangis senina e ka ngenca. Emaka rugi kal adi kita rubat ersenina, dalan sirang labo lit, emaka arus metenget gelah ula sempat rubat, nggit sitewasen, ula subuki anem la pe iakap teng-tengsa. Ulin min si ban man seninanta asa man ise pe sebab e nge teman ngandung ras ermeriah ukur. Adi lit si la tabehen ukur ras seninanta si pala-palailah pekenasa.

Anakberu

Anakberu adalah kelompok penerima dara dalam Masyarakat Karo, anakberu ini ada beberapa jenis, yaitu:

- anakberu ipupus/anakberu dareh;
- anakberu iangkip;
- anakberu sincekuh baka tutup;
- anakberu tua;
- anakberu singerana, sirunggu (singerakut bide);
- anakberu menteri;
- anakberu singikuri;
- anakberu singikuti.



Metami Man Anak Beru

Kuan kuan kalak Karo "Mangkuk reh, mangkuk lawes", mbages kel ertina. Adi anak beru enggo erbahan si mehuli nandangi kalimbubu maka kalimbubu pe arus erbahan si mehuli man anak beru, amin gia lain-lain bentukna;

Kalimbubu la banci la erpengagak nandangi anak beruna, bas kai murde la banci lang arus isampatina. Bage nge ertina jadi dibata ni idah, ngidah kerina situasi. Bagepe anak beruna la pe isuruh kalimbubuna, enggo leben ikalakina juma kalimbubuna;

Bere-berenta man beren kin. Erpengagak kin jadi kalimbubu, la ipondona si bereken gelah puas kal ukurna. Gundari bere-bere pe lanai bo tersuruh, adi kita la si cidahken kekelengenta man bana. Ula min bagi si gundari, erjabu beberena luah si ngalo bere-bere pe palsu, labo mamana e sinukursa tapi siempo nge. Emaka akapna mamana pe mama palsu nge. Aturenna ije me i cidahken ate keleng erbere-bere, alu luah mamana, keleng kel atena barang e;

Tole, ula kal si diberu i cekurakina entah pe irawaina turangkuna. Bage pe si dilaki, ula kal i rawaina ntah ipandangina turangkuna tah silihna. Adi la si akap teng-teng silihta, banci sidilo turangta, turangta e banci siajarken entah sirawai. Maka iban kerja Tahun pe gelah setahun sekalilah gia sidahi-dahin. Kalimbubu ndahi anak beruna ras anak-anak kerina gelah itandaina bengkilana ras impalna, bagepe anak beru nandangi kalimbubu. Kai kin ateta luahta maka meriah ukur silihta ras beberenta e lah si baba, bageka anak beru nanadangi kalimbubu ras permenna.

Merga Silima

**KARO-KARO**

Barus
Barusjahe, Buntu, Barusjulu, Tanjung Barus, Talimbaru, Serdang, Penampen
Bukit
Bukit, Buluhawar
Guru Singa
Gurusinga, Rajaberneh, Rumah Sumbul
Jung
Kutanangka, Perbesi, Kalang, Batukarang
Kaban
Kabantua, Pernantin
Kacaribu
Kacaribu, Kutagerat
Kemit
Kutabale, Mulawari
Ketaren
Ketaren, Raya, Sibolangit, Pertampilen, Kutabale
Purba
Kabanjahe, Berastagi, Kutakepar, Laucih
Samura
Samura
Karo Sekali
Seberaya, Bertah, Kuta Julu
Sinubulan
Bulanjahe, Bulanjulu
Sinuhaji
Ajijulu, Ajibuhara, Ajimbelang, Ajijahe (Ajisiempat)
Sinukaban
Kaban, Sumbul
Sinulingga
Lingga, Bintangmeriah, Gungmerlawan
Sinuraya
Bunuraya, Kandibata, Singgamanik
Sitepu
Sukanalu Teran, Sukanalu, Naman, Beganding
Surbakti
Surbakti, Gajah




**GINTING**

Ajartambun
Rajamerahe, Bahorok

Babo
Gurukinayan, Munte, Tongging
Siberas
Lau Petundal
Capah
Bukit, Kalang
Garamata
Rajatengah, Tongging
Gurupatih
Buluhnaman, Sarimunte, Naga, Laukapur
Jadibata
Juhar
Jawak
Cingkes
Manik
Tongging, Lingga, Bungabaru
Munte
Kutabangun, Ajinembah, Kubu, Dokan, Munte, Tongging
Pase
Kutabangun
Seragih
Lingga, Jeraya
Sinusinga
Singa
Sugihen
Sugihen, Juhar, Kutabangun
Suka
Suka, Linggajulu, Naman, Berastepu
Tumangger
Kemkem, Kidupen


**TARIGAN**

Bondong
Lingga
Ganagana
Batukarang
Gerneng
Cingkes
Gersang
Nagasaribu, Seribujandi, Jandiseribu, BErastepu, Kutaraya
Jampang
Pergendangen
Pekan
Batukarang, Sukanalu
Purba
Tanjung Purba, Purba Tua
Silangit
Gunung Meriah
Sibero
Juhar, Kutaraja, Keriahen, Tanjung Beringin, Selakkar
Tambak
Cingkes, Kebayaken, Sukanalu
Tambun
Binangara, Rakutbesi, Sinaman
Tua
Pergendangen
Tegur
Suka, Seribujandi



**SEMBIRING**

Si La Mantangken Biang

Keloko
Pergendangen, Tualang, Paropo
Kembaren
Samperaya, Liangmelas
Sinulaki
Silalahi, Paropo
Sinupayung
Jumaraja, Nageri

Si Mantangken Biang
Berahmana
Rumah Kabanjahe, Perbesi, LImang, Bekawar
Bunuhaji
Kutatengah, Beganding
Busuk
Kidupen, Lauperimbon
Colia
Kubucolia, Seberaya
Depari
Seberaya, Perbesi, Munte
Gurukinayan
Gurukinayan, Gunungmeriah
Keling
Rajaberneh, Juhar
Maha
Martelu, Pandan, Pasirtengah
Meliala
Sarinembah, Kidupen, Rajaberneh, Naman, Munte
Muham
Susuk, Perbesi
Pandebayang
Buluhnaman, Gurusinga
Pandia
Seberaya, Payung, Beganding
Pelawi
Ajijahe, Perbaji, Selandi, Perbesi, Kandibata
Sinukapar
Sidikalang, Sarintonu, Pertumbuken
Tekang
Kaban


**PERANGIN-ANGIN **

Bangun
Batukarang, Penampen, Selandi, Narigunung, Jandimeriah
Benjerang
Batukarang
Kacinambun
Kacinambun
Keliat
Marding-ding
Laksa
Juhar
Limbeng
Karo Jahe, Pancur Batu sekitar, Binjai, Deli Serdang
Mano
Pergendangen
Namohaji
Kutabuluh
Penggarun
Susuk
Perbesi
Kutabuluh, Jinabun
Pencawan
Perbesi
Pinem
Juhar, Pernantin, Sidikalang, Taneh Pinem, Kotacane
Sebayang
Kuala, Perbesi, Gunung, Pertumbuken, Kutagerat
Singarimbun
Temburun, Mardingding, Kutambaru, Tanjung
Sinurat
Kerenda, Beganding
Sukatendel
Sukatendel
Tanjung
Pernampen, Berastepu
Ulujandi
Juhar
Uwir
Singgamanik